Wednesday, November 5, 2008

I dont wanna be. . . a murderer [Part 1]

Yaahh sodara-sodaraa sekaliaann. . .
Jdul diatas adalaah sedikit cuplikan dari lagu Unfaithful dari Rihanna. . .
Gw mau ceritain cerita yang bikin gw+tmn2 gw ngakak.
Gatau ya lo bakalan ngakak ato ga.
We'll see. . .

---

Jadi tanggal 3 bulan November kemaren, bisa dibilang hari Senen. Hari yang kurang lebih menyebalkan. Selain karena hari Senen itu ada upacara yang bisa bikin kita mandi keringet [1 jam boo berdiri di lapangan], ada pelajaran Seni Budaya yang mengharuskan kita [anak-anak IPA] menggambar dengan pengukuran. Sebenernya pelajaran ini mengasyikan, tapi dari minggu kemaren tuh uda dkasi tugas untuk bikin pos ronda [dengan tampak depan, samping, atas dan yang paling susah tampak 3Dnya].

Karena udah terbiasa dengan Pak Effendi [guru Seni Budaya gw yang namanya gw ganti, untuk keselamatan dan keamanan kampung, for sure] yang asyik, gaul dan ga penah ngasih gw nilai diatas 7.5, gw, ka Via ama ka Irna duduk di lantai. Iya lo denger itu. Anak-anak lain pada di meja, gw bertiga d lantai di depan pintu. Yah kedengerannya nista. Tapi kalo kelamaan duduk d bangku bisa-bisa bisulan tu pantat *teori bikinan sendiri*.

Pas Pak Effendi lagi nerangin ke Ka Iin, kita hanya berada beberapa senti saja jaraknya dari mereka berdua yang sedang bercengkrama tentang "apa pos ronda itu boleh memakai sofa" [pos ronda gahul version dehh].

"I dont wanna do this anymoreee", nyanyi ka Via.
Mungkin dia abis mencr*t trs dia gamau makan sambel lagi [kemungkinan besar pnyebab kemencretannya adalah sambel. Who knows]. Engga deng. Dia abis dgrin lagu itu dari hp Ica, jadinya terngiang-ngiang di kepala deh.
Gw, ka Via, ka Irna dengan gaya bahenol mendapatkan ide yang sungguh-amat-sangat brilian. Terbesit bunyi "ting" dengan lampu bohlam yang nyala muncul diatas kepala kita [kea di tipi-tipi]. Kita ngebayangiin kaloo. . .

Pak Effendi bilang ke ka Via dengan nada marah, "Makoooo!!!"
Kita pikir Pak Effendi bakalan marah besar karena kita main-main ditengah pelajarannya.
Ehh ternyata ehh ehh ehh ternyataa [baca sambil ngdangdut]. . .

"Biaaarr sayaa yaang ambiill aliihh!!", sambil ngrebut botol aqua yang sedang di minum ka Shasha. Tragis, airnya tumpah hingga membasahi roknya ka Shasha.
"I dont wanna be the reason why. . . Everytime I walk out the door. . . I see him die a little more inside. . . I dont wanna hurt him anymoree. . . I dont wanna take away his life. . . I dont wanna be. . ." [hrsnya 'he' dganti 'she' yaa scaraa Pak Effendi itu karena Pak Effendi kan pecinta wanita, bukan waria].
"Semuaaanyaaa. . .", kata Pak Effendi yang maksudnya mengajak dengan antusias sambil menunjuk ke satu kelas, dia mengharapkan semua anak ikutan bernyanyi.
Dengan muka yang shock, anak-anak satu kelas mulai membuka mulut pelan-pelan dan mengeluarkaan. . .
"a murderer", sambil ngliatain Pak Effendi dengan pandangan aneh tapi bener-bener aneh.

Karena semua anak masi melihatnya dengan pandangan elo-yakin-yang-tadi-barusan-lo-nyanyi-lagu-Rihanna-?, Pak Effendi langsung sadar akan hal memalukan+memilukan itu dan mulai. . .
"Ehemm! Lanjutkan pos ronda kalian!", sambil naro botol aqua nya ka Shasha dan meminta maaf kepadanya karena sudah menumpahkan air ke roknya.

Pelajaran membuat pos pun kita lanjutan, tanpa melupakan kejadian tragis tadi.





Reunian sedikit ama lagu Unfaithful

Unfaithful - Rihanna ft. Zedstar

No comments: